Rabu, 23 Maret 2016






MANFAAT SERAI


Tahukah Anda, bila batang serai tidak cuma untuk bumbu masakan saja? Batang serai nyatanya bukan sekedar dipakai sebagai penyedap masakan, tetapi berguna juga untuk kesehatan. 
Tentunya ingin tahu kan, manfaat apa sajakah yang dapat Anda peroleh dari batang serai. So, di bawah ini sebagian penyakit yang bisa diatasi dengan memakai batang serai.

1.Mengatasi Kanker 
Batang serai nyatanya mempunyai kandungan anti-oksidan yang bisa mencegah radikal bebas penyebab tumbuhnya sel kanker. Kandungan senyawa aktif di dalamnya bisa membu*nuh sel kanker tersebut tanpa merusak sel yang sehat. 
2.Mengatasi Nyeri waktu H4! d
Permasalahan nyeri waktu datang bln. atau h4! d kerap dihadapi tiap-tiap kaum wanita. Rasa s4kit itu bisa bikin emos!nya bertambah. Tetapi jangan cemas, permasalahan itu bisa Anda tangani dengan konsumsi teh dari batang serai. 

4.Memutihkan Gigi
 
Tidak sering menggosok-gosok gigi bisa menyebabkan gigi ber plak serta beralih jadi kuning hingga bikin Anda jadi tidak percaya diri. Hal itu dikarenakan oleh makanan yang kita mengkonsumsi seperti kopi atau r0k*ok. Nah, langkah mengatasinya Anda bisa memakai batang serai yang yang ditumbuk halus serta ditambahkan arang. Setelah itu, gosokkan ke gigi yang menginginkan Anda putihkan. 
5.Detoksifikasi 
Tahukah Anda? bila batang serai memiliki manfaat untuk keluarkan toksin yang ada pada badan atau bhs keren nya detoksifikasi. Oleh karenanya, serai bisa menolong memperlancar buang air kecil atau buang air besar yang juga sekalian bisa bersihkan 0rg4n d4lam, seperti kandung k3m!h, ginjal, pankreas serta hati. 
6.Menyembuhkan Infeksi 
Tanaman serai memiliki kandungan zat anti-bakteri serta anti-mikroba yang berguna untuk menangani infeksi pada kulit lantaran luka, tipus, menangani bau tidak enak pada badan, keracunan makanan, serta infeksi pada lambung dan saluran kandung kemih. 
7.Meningkatkan Fungsi Saraf 
Serai juga mempunyai minyak atsiri yang bermanfaat untuk tingkatkan kerja serta fungsi dari sistem saraf. Hal itu karena minyak dari serai berbentuk mengh4ng4tkan tubuh, mel3m4skan otot yang kaku, serta meredakan kejang.
  
Demikian tadi adalah sebagian penyakit yang bisa diobati dengan memakai batang serai. Nah, di bawah ini langkah bikin teh dari batang serai yang bisa Anda lakukan dirumah. 





Jumat, 04 Maret 2016

Jamiyatul Khair dan Al-Irsyad

BAB II
PEMBAHASAN
 Latar belakang Jamiyat Al-Khair
Pengaruh PAN-Islamisme dengan cepat merambah ke berbagai bidang dan mendesak dilaksanankannya pembaharuan, termasuk pembaharuan di bidang pendidikan agam. Menurut Muhammad Abduh, bahwa ilmu pengetahuan modern dan islam dalah sejalan dan sesuai, karena dasar ilmu pengetahuan adalah  sunatullah,sedangkan dasar islam adalah wahyu Allah. Keduanya berasal dari Allah. Oleh karena itu umat islam harus menguasai keduanya. Umat islam harus mempelajari dan mementingkan ilmu pengetahuan modern di samping ilmu pengetahuan agama.
Muhammad Abduh melihat bahaya yang akan timbul dengan adanya dikotomi sistem dalam pendidikan. Sistem madrasah lama akan mengeluarkan ulama-ulama yang tak ada pengetahuannya tentang ilmu-ilmu modern, sedang sekolah-sekolah pemerintah akan mengeluarkan ahli-ahli yang sedikit pengetahuannya tentang agama.
Kesemua ini menimbulkan kesadaran di kalangan masyarakat arab Indonesia tentang perlunya mendirikan suatu organisasi yang mengelola pendidikan sesuai dengan pendapat Muhammad Abduh, mereka merasa tertantang untuk menjawab permasalahan pendidikan yang terjadi di Indonesia khususnya di Batavia
Kebijakan politik Belanda dalam bidang pendidikan, membuka cakrawala baru bagi para cendikiawan muslim, khususnya di Batavia yang berhasrat untuk membuka lembaga pendidikan islam. Maka atas prakarsa beberapa pemuka masyarakat arab yang berpikiran maju, lahirnya lembaga pendidikan Islam modern pertama di Indonesia, bernama Jamiyat khair. 
1.      Al-Jamiyatul al-Khair
Gerakan pembaharuan islam di Indonesia mulai berakar pada permulaan abad 20 yang berkembang dari waktu ke waktu selama empat dasawarsa . Perkembangan dan penyebaran nya pun semakin luas. Satu hal penting, pembaharauan islam diindonesia tidak terlepas dari  pengaruh dari pembaharuan yang terjadi timur tengah dan mesir terutama pemikiran-pemikiran para tokoh-tokoh yaitu ibnu tayimiah, Muhammad ibnu Abdul Wahhab, Jamaluddin Al-afgani, Muhammad abduh, dan Rasyid Ridha. Dalam hal pemurnian, gerakan pembaharuan islam diindonesia banyak di ilhami oleh ibn taiyimiah dan Muhammad ibn Abdul Wahhab Gerakan pendidikan dipengaruhi oleh Muhammad Abduh sedangkan gerakan politik dipengaruhi oleh Jamaludin Al-afghani.
Proses pendirian jamiyatul khair banyak mengalami hambatan. Permohonan ijin berulang kali di ajukan kepada gubernur jenderal W Roosboom, tetapi selalu di tolak dan penyebabnya tidak jelas. Kemudian, untukmeyakinkan pemerintah colonial belanda surat permohonan di kirim berulang kali dengan mencantumkan nama permohonan yang berbeda yaitu said bin Ahmad basabdid dan Muhammad bin Abdurrahman al-mansyur. Setelah menunggu lama akhirnya ijin jamiatul khair di keluarkan pada tanggal 17 juni 1905 setelah permohonan izin dikeluarkan oleh gubernur Jenderal J.V.Van Heutsz, jamiyatul khair tidak boleh mendirikan cabang di luar Jakarta

Pengurus-pengurus  jamiatul khair tersebut adalah :
1)      Angkatan I terdiri dari said bin Ahmad Basandid )sebagai ketua), Muhammad bin Abdullah bin shihab (wakil ketua), Muhammad Fakhir bin Abdurrahman Mansyur (sekretaris), Idrus binAhmad bin Shihab (bendahara). Setahun kemudian diubah pengurus baru
2)      Angkatan II terdiri dari Idrus bin Abdullah Al-Mansyur(Ketua). Salim bin Ahmad Balwel (wakil ketua), Muhammad Al-Fakhir bin Abdurrahman Al-Mansyur (Sekretaris), Idrus bin Ahmad bin Shihab (bendahara)

Organisasi pembaharauan pertama yang didirikan Indonesia adalah  Jamiyatul Khair pada tanggal 15 juli 1905. Pendirinya bernama Sayid Muhammad al-fatch ibn Abdurrahman Al-Masjhur, Sayid Muhammad ibn Abdullah ibn Sjihab, Sayid Idrus ibn Ahm,ad ibn sjihab dan Sayid Sjehan ibn sjihab.
Meskipun organisasi ini mayoritas anggotanya adalah orang-orang arab, tetapi terbuka untuk setiap muslim tanpa diskriminasi. Kegiatan yang menjadi perhatian organisasi ini meliputi dua bidang yaitu pendirian dan pembinaan sekolah pada tingkat dasar dan pengiriman anak-anak muda ke turki untuk melanjutkan studi.
Pentingnya jamiyatul khair terletak pada kenyataan bahwa organisasi inilah yang memulai organisasi modern dalam masyarakat islam. (yaitu dengan adanya anggaran dasar, daftar anggota tercatat dan rapat-rapat berkala) dan mendirikan sekolah menerapkan sistem modern (adanya kurikulum, sistem klasikal, dan perlengkapan kelas.
Pimpinan-pimpinan Jamiyatul Khair mempunyai hubungan yang luas dengan luar negeri, khususnya negeri-negeri Islam seperti Mesir dan Turki. Mereka mendatangkan  majalah-majalah dan surat-surat kabar (seperti ‘utusan Hindia’ di bawah pimpinan Haji Umar Said Cokroaminoto, Maret 1913) yang dapat membangkitkan nasionalisme Indonesia seperti Al-Mu’ayat, Al-liwa, Al-ittihad, dan lainnya. Mereka mendatangkan surat kabar dan makjalah dari timur tengah dan melakukan korespodensi dengan tokoh-tokoh pergerakan  dan surat kabar luar negeri dengan demikian, berita mengenai kekejaman colonial belanda di Indonesia dapat sampai ke dunia luar.
Jamiyatul khair juga ikut memberikan kontribusi dalam perjuangan membebaskan tanah air dari cengkreman para penjajah serta melakukan syiar Islam keseluruh nusantara. Bahkan, snouck Horgronje seorang orientalis sempat menuding jamiyatul khair membahayakan pemerintah colonial belanda di Indonesia.
Namun demikian, umur organisasi ini tidak panjang. Setelah kedatangan Ahmad sookarti dan kawan-kawannya sebagai guru di sekolah jami’atul khoir, di samping mengajarkan pelajaran-pelajaran umum, juga menekankan daya kritik dan pemikiran kembali kepada Al-Qur’an dan Al-Hadits. Mereka memperkenalkan ide-ide mengenai persamaaan sesama muslim. Ide yang terakhir inilah yang menyebabkan kedudukan para sayid merasa terancam. Dari sisnilah benih perpecahan mulai muncul. Akhirnya Ahmad sookarti keluar dari jamiyatul khoir dan merintis berdirinya organisasi al-irsyad.
Pemikiran dan Gerakan Organisasi
Perkumpulan ini menitikberatkan pada semangat pembaharuan melalui lembaga pendidikan modern. Namun, organisasi disinyalir sebagai organisasi politik yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan yang telah memberikan inpirasi lahirnya budi utomo, Jamiyatul khair membangun sekolah bukan semata-mata bersifat agama, tetapi juga sekolah dasar biasa dengan kurikulum agama, berhitung, sejarah, ilmu bumi, bahasa pengantar Melayu. Bahasa inggris merupakan pelajaran wajib sebagai pengganti bahasa beland. Pelajaran Bahasa arab sangat di tekankan sebagai alat untuk memahami sumber-sumber islam
Kemudian, organisasi ini juga meluaskan sayapnya dengan mendirikan panti asuahan piatu darul aitam. Habib Abu Bakar bersama dengan sejumlah alawiyin mendirikan sekolah untuk putra (aulad) di jalan karet dan untuk  putrid (banat) di jalan kebon melati, tanah abang. Mereka juga mendirikan cabang jamiyatul khair di Tanah Tinggi,senen.

Gerakan Al-Islah wal Irsyad
Gerakan al-islah wal Irsyad atau yang lebih dikenal dengan gerakan al-Irsyad sesungguhnya merupakan sempalan dari jamiyat khair. Dikarenakan ada perbedaan pendapat tentang persoalan ‘kafaah’, yaitu boleh tidaknya golongan arab keturunan Ali bin Abi Thlaib (golongan alawy) kawin dengan golongan lainnya. Menurut pendapat Ahmad sookarti perkawinan seperti ini adalah boleh, dan tentap dinyatakan ‘kufu’ atau seimbang. Pendapat sookarti seperti ini didasarkan pada surat al-Hujurat: 13, bahwa yang dinilai paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa’’.
Selain itu, terdapat banyak bukti bahwa para sahabat kawin satu sama lain tanpa memandang keturunan sayyid atau tidaknya. Ternyata pendapat ini menimbulkan ketidak senangan golongan arab seketurunan dengan sayidina Ali, keluarga nabi, dan berakhir dengan perpecahan. Kemudian, syekh Ahmad sukarti pada tahun 1914 M mendirikan perkumpulan al-islah  wa al irsyad. Maksudnya ialah memajukan pelajaran agama islam yang murni di kalangan bangsa arab Indonesia. Sebagai amaliyahnya berdirilah beberapa perguruan Al-Irsyad di mana-mana, di antarnya pada atahun 1915 M di Jakarta. Selain itu, banyak bergerak dalam bidang sosial dan dakwah islam dengan dasar Al-qur’an dan Sunah rasul secara murni dan kosekwen.
Di dalam akte pendirian dan anggaran dasar Al-Irsyad yang disahkan oleh Gubernur Jenderal Belanda tercatat pengurus pertamanya adalah:
1)      Salim bin Awad Balweel sebagai ketua
2)      Muhammad Ubaid Abud sebagai sekretaris
3)      Said bin Salim Masy’abi sebagai bendahara
4)      Saleh bin Ubaid bin Abdat sebagai penasehat.

Setelah keluarnya beslit dari Gubernur Jenderal itu pada hari selasa tanggal 19 syawal/31 agustus 1915 telah di adakan rapat umum anggota. Dalam rapat itu di putuskan sususnan pengurus untuk kepentingan intern yaitu:
1)      Salim bin Awad Balweel sebagai ketua
2)      Saleh bin Ubaid bin Abdat wakil ketua
3)      Muhammad Ubaid Abud sebagai sekretaris
4)      Said bin Salim Masy’abi sebagai bendahara

Al-irsyad didirikan oleh syeikh Ahmad sookarti tahun 1914 dengan tujuan untuk memajukan pelajaran agama Islam secara murni di kalangan bangsa arab peranakan. Untuk hal itu mereka mendirikan berbagai madrasah atau perguruan al-irsyad, terutama di daerah pesisir, dimana sebagian besar mereka tinggal, seperti di Surabaya, Pekalongan, Tegal dan Jakarta. Di samping itu mereka bergera dalam bidang sosial dan da’wah islam dengan dasar Al-Qur’an dan as-Sunah secara murni.
Al-irsyad sendiri merupakan organisaasi islam yang secara resmi menekankan perhatian pada bidang pendidikan, terutama pada masyarakat Arab meskipun anggotanya ada dari non-arab. Secara lebih luas sikap dan tujuan organisasi ini adalah: Menjalankan dengan sungguh-sungguh agama islam sebagaimana ditetapkan Al-Qur’an dan sunah; memajukan hidup dan kehidupan sacara islam dalam arti kata luas dan dalam; dan membantu menghidupkan semangat untuk bekerja sama di antara berbagai golongan dalam setiap kepentingan bersama (Pengurus  Besar Al-irsyad, 1938; 3-7)
Al-irsyad berjasa adalam mendidrikan banyak lembaga sekolah dari tingkat dasar hingga sekolah guru. Ada juga sekolah takhaus dengan spesialisasi dalam bidang agama, pendidikan  atau bahasa. Al-irsyad juga, memberikan beasiswa untuk beberapa kelulusannya guna belajar keluar negeri , terutama mesir. Organisasi ini juga mempergunakan tabligh dan pertemuan-pertemuan sebagai cara untuk menyebarkan pahamnya. Ia juga menerbitkan buku-buku dan pamphlet-pamflet.

a.       Pemikiran dan gerak organisai
Organisasi ini merupakan perhimpunan yang berakidah islamiyah yang memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pendidikan, pengajaran, serta sosial dan dakwah bertingkat nasional. Organisasi ini tidak mempunyai kaitan dengan politik apapun serta tidak mengurusi masala-masalah politik praktis.
Al-irsyad di masa-masa awal kelahirannya dikenal sebagai kelompok pembaharu islam di Nusantara bersama Muhammadiyah dan Persis. Tiga tokoh utama Ahmad sukarti KH Ahmad Dahlan Ahmad Hassan sering disebut trio Pembaharu Islam Indonesia.
Gerakan Al-Irsyad dari sudut pembaharuan dan pemikirannya mempunyai kesamaan dengan gerakan reformis di Mesir. Sementara itu, Muhammadiah timbul sebagai reaksi terhadap politik pemerintah belanda yang berusaha untuk menasranikan orang Indonesia. Muhammadiah lebih banyak peranannya pada pembangunan lembaga-lembaga pendidikan, seangkan Al-irsyad begitu lahir terlibat dengan berbagai masalah diniyah. Opensif al-Irsyad telah menempatkannya sebagai pendobrak sehingga pembinaan organisasi agak tersendat.
Selain itu, Al-Irsyad juga merambah bidang kesehatan dengan mendirikan beberapa rumah sakit seperti RSU Al-irsyad di Surabaya dan RS Siti Khadijah di Pekalongan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
            Jamiyat khair adalah sebuah organisasi sosical yang ditekankan bergerak di bidang pendidikan. Jamiyat khair pada awalnya beregerak di sekolah dasar. Sekolah dasar jamiyat khair bukan semata-mata mempelajari pengetahuan agama tetapi juga mempelajarai pengetahuan umum lainnya seperti lazimnya suatu sekolah dasar biasa, misalnya berhitung, sejarah kebudayaan islam, imu bumi, bahasa inggris dan sebagainya. Kurikulum sekolah dan jenjang kelas-kelas telah di susun dan terorganisir dan bahasa pengantar yang dipergunakan untuk mengajar dan setiap harinya yaitu bahasa Indonesia dan bahasa melayu.
            Al-irsyad berdiri setelah jamiyat al-khair yaitu organisasi yang didirikan warga keturunan arab di Jakarta yang hanya khusus bergerak dalam bidang pendidikan. Salah satu tokoh penting dan sangat berpengaruh adalah Ahmad sookarty
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Samsul, 2009. Studi Kemuhammadiyahan,Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara: LPID
Amini, Nur Rahmah,2014.Kemuhammadiyahan,Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara: UMSU PRESS